Pertemanankah?
Teman.
Saya punya teman. Baik dekat maupun jauh. Mereka ya sewajarnya, mendekat dan menjauh.
Ada yang setiap hari walaupun bilangnya capek dan bosen dengerin curhatan saya yang isinya (ternyata) (masih) selalu sama tapi tetep aja di denger dan dihujat. Ada juga yang setiap ketemu bilangnya 'udah kek' dan ga mau bahas hal itu lagi. Ada juga yang ketemu, dipegang pundaknya dikit aja minta dipijitin.
Macem macem ya. Saya butuh semua. Bener. Karena kadang saya tau saya salah, tapi saya mau dipastikan bahwa saya tidak akan menyesal kemudian hari. Capek cui kalo menanggung penyesalan berat di akhir tuh, kebayang, berasa abis nonton film horror. Buat orang orang yang saya ceritakan dan mulai lelah, saya juga butuh. Adanya mereka membuat saya berfikir kalau waktu nya memang seharusnya benar benar usai.
Yang suka minta pijit ini. Saya juga butuh. Kadang saya merasa kaya, 'kok dia bisa pegang si ini dan itu sih'. Nah adanya yg minta pijit ini bikin saya mikir kalo 'ya oke aja, namanya juga temen'. Apa ya. Lebih menurunkan negative vibes gitu. Dan yang jelas sih, merasa dibutuhkan. Apanya, lebai sih. Tapi hal sesederhana itupun berpengaruh loh terhadap mental seseorang, contohnya saya.
Teman.
Bahkan kadang saya berfikir, apa mungkin dari sekian banyak kemungkinan ternyata dialah orang nya. Dia yang akan menggantikan subjek dari pembahasan yang selalu saya angkat. Haft
Rahasia Tuhan.
Salam,
Teman kamu.
Comments
Post a Comment