Dear calon ibu hebat, kelak.
Kenapa?
It's ok
Gpp
Tenang
Sini sini
That's fine
Iya, sebenernya yang kita butuhin setiap muncul masalah adalah suatu tempat untuk bernaung. Literally, kita tau apa yang harus kita lakukan. Kita tau salah kita dimana, kita tau bagian mana yang harus diperbaiki. Tapi kadang ego ini jarang mau mengalah. Dan kadang emosi ini lebih menguasai. Dan benar, kita tetap butuh sudut pandang lain untuk melihat setiap masalah.
...........
Kali ini saya persembahkan untuk masa depan saya. Catatan untuk Si calon orang tua dan si calon ibu, ketika akhirnya nanti saya akan menua.
Semakin bertambah umur, berkeluarga dan memiliki keturunan, kamu akan merasa bahwa kamu semakin belajar tentang hidup. Semakin berfikir bahwa kamu semakin pintar tentang kehidupan. Tapi faktanya, kehidupan kelak ga akan sama dengan kehidupan sekarang.
Seberusaha apapun kamu menyamakan yang kini, yang ada hanya ambisi. Hidup ini semakin berkembang. Apa yang kita pelajari sekarang akan menjadi debu dimasa depan. A lot things to learn. Jangan merasa 'sok tau' hanya karna kamu telah menjadi orang tua.
Dear you, iya kamu. Si calon ibu.
Anak kamu nanti akan menghadapi banyak rintangan dan perjuangan hidup yang lebih sulit hanya karna ambisimu yang belum dapat kamu capai selagi muda. Yang sebenarnya, mereka punya mimpi, punya target sendiri yang dengan sulit nya mereka ingin wujudkan.
Dear you,
Saya tau tujuanmu baik, kamu bahkan tidak ingin anakmu menyesal kelak dikemudian hari. Kamu mau anakmu lebih baik dari kamu kini. Tapi ingat bahwa perkembangan dan pertumbuhannya tidak sama dengan kamu dulu. Atau bahkan orang lain di luar sana.
Kamu ga bisa mengharapkan anakmu seperti anak orang lain. Dia adalah kamu. Ingat apa yang kamu rasakan saat orang tuamu berusaha menyalurkan ambisinya melalui diri kamu. Betapa lelah nya hidup ini. Betapa banyaknya air mata dan caci maki yang terpaksa harus keluar diantara gelapnya malam. Kamu harus ingat.
Ada yang bilang, saya akan menjadi orang tua hebat. Dia bilang, saya tidak akan melakukan hal yang sama kepada mereka. Dia bilang, saya akan menjadi yang terbaik dengan adanya hal ini. Dia bilang. Hanya dia yang bilang.
Kamu boleh membimbing mereka. Membuat mereka mengerti bahwa kehidupan di depan sana sangat sulit dihadapi jika tidak ada bekal yang dipersiapkan. Boleh, tentu boleh. Buat mereka merasa bahwa mereka tidak sendiri.
Mereka akan terpuruk ketika patah hati
Mereka akan berada pada masa kurang percaya diri.
Mereka akan berjuang untuk bertahan dilingkungannya
Mereka akan berusaha bergaul dengan baik
Mereka akan berusaha memperbaiki diri
Mereka akan berjuang for dealing with puberty
Mereka akan berusaha berlari ketika tidak sanggup menyelesaikan masalah.
Dan yang perlu kamu lakukan adalah mendampingi. Semua itu baik, hal itulah yang membantu mereka menjadi 'manusia'. Bukan malah memperburuk keadaan dengan menyalahkan dan memojokkan. Kamu bahkan tau dengan pasti rasanya berjuang sendiri.
Dear you, calon ibu.
Kamu akan menjadi perempuan hebat yang dibanggakan mereka. Perempuan tegar yang menjadi tempat mereka mengadu. Perempuan hebat yang akan mereka duplikatkan untuk perempuannya kelak.
Maka, saya mohon.
Jangan menyerah.
Jangan lemah.
Jangan berhenti disini.
Jangan puas dengan semua ini.
Salam,
Untuk calon ibu hebat di dunia.
Comments
Post a Comment