Menemukan titik kejanggalan

Setelah sekian lama terombang ambing di lautan yang membuat kehidupan berantakan, akhirnya dan inshaallah saya menemukan poin penting dimana kesalahan saya hingga sulitttt sekali untuk benar benar lepas sepeti lainnya.

Ga heran sebenarnya kenapa pembahasan saya ga jauh dari cinta dan kesedihan. Ternyata dan nyatanya selama ini apa yang sudah saya lalui, apa yang saya pikirkan itu sangat janggal. Bagaimana mungkin saya memutuskan berhenti sementara saya masih berharap. Suatu hal yang saling bertolak belakang dan akan sangat sulit menemukan titik akhirnya.

Teman, ketika kita menyadari bahwa diri ini tidak lagi bagian penting dari hidup seseorang yang dulu menganggap kita sangat sangat penting berarti kita sudah mengerti. Kita mengerti bahwa sudah saatnya untuk memilih. Jika nyatanya ingin berhenti maka jangan lagi berharap, tapi jika ingin tetap berharap maka lanjutkan perjalanan ini. Tapi satu yang jelas, hal ini akan semakin terasa sesak menyesakkan berat dan memberatkan. Kamu akan terus merasa lemah dan tidak berharga. Setidaknya cukup saya yang merasakan, dan kamu jangan.

Benar adanya hidup ini berputar. Benar pula adanya bahwa Tuhan maha membolak balikan hati hambanya. Bisa dalam sekejap bisa dalam seabad. Kita hanya bisa menerka apakah pilihan yang kita jalani sudah tepat atau masih salah sampai waktu yang menunjukan kebenarannya.

Namun yang perlu diingat. Nyatanya kita harus ikhlas. Ikhlas bahwa perginya memang yang terbaik. Sampai suatu hari nanti raganya tak lagi menarik.

Terima kasih banyak untuk uluran waktu yang sangat panjang ini. Setidaknya saya mengerti, benar adanya untuk pergi saat ini.

Comments

Popular Posts