Berharap pada harapan
Begini.
Seolah olah kita ini terlalu egois.
Kita lupa, bahwa kita sebatas berharap dan tidak boleh memaksa.
Iya.
Saya egois.
Saya memaksa Tuhan untuk menjadikan beberapa hal menjadi jalan hidup saya, menjadi takdir saya, menjadi apa apa yang terbaik untuk saya.
Seolah saya lupa bahwa Tuhan Maha Menentukan.
Saya lupa bahwa apa yang menurut saya terbaik, belum tentu Tuhan berpikir hal demikian.
Dan sekarang, saya kembali menjadi manusia pengharap.
Berharap apa apa yang saya harapkan adalah salah satu dari rencana terbaik Tuhan.
Hanya itu.
Jika memang bukan, saya berharap Tuhan dengan baik hati melapangkan hati ini dan mendekatkan dengan yang lebih baik lagi.
Ikhlas.
Apapun yang terjadi.
Selama berusaha.
Ikhlas.
Karena memang apa apa yang sangat dinanti nanti akan dengan sangat mudah pergi.
Karena memang apa apa yang diharap harap akan dengan sangat mudah terlelap.
Pergi.
Dan sangat sulit untuk dihadapi.
Selamat berjuang teman teman.
Sesungguhnya hal paling nyata di depan mata adalah merasa cukup dengan apa dan siapa sekarang kita berada.
Malam.
Comments
Post a Comment