Duh, yang lain udah sidang ya?

Pernah mencintai diri sendiri?
Aku lupa kapan terakhir kali aku mencintai diri sendiri. Memikirkan diri sendiri lebih dari manusia lainnya. Kelemahan yang paling sangat beresiko. Ketika ada suatu hal yang harus aku putusakn, pertama yg kupikirkan jika menyangkut orang lain adalah "nanti kalo dia begini gimana?" "Kalo dia...." "nanti...." dan rasanya aku adalah nomor terakhir yang harus dipedulikan oleh diriku sendiri.

Sebentar sebentar
Baru sadar.....
Selama ini aku merasa selalu menjadi option terakhir untuk orang lain, padahal......iya!padahal aku sendiri yang membuat diriku menjadi pilihan terakhir. Huwaw, kemana saja diriku ini?

Oke baik.

Teman temanku yang menempuh sarjana sedang masuk masa masa sidang dan beberapa yang segera wisuda. Sedikit beruntung sudah duluan sidang di tahun kemarin meskipun diploma. Kalau belum, pasti aku kepikiran "huh, yang lain udah sidang dan aku masih gini gini aja".

Tenang.
Silahkan panik sekarang.
Hehehehehe
Ga deng, aku aja yang boleh gitu, kalian jangan.

Resolusiku tahun 2018 kemarin itu sebelum sidang harus udah keterima kerja. Eeh sampe sebulan setalah sidang yang mana adalah wisuda pun aku belum keterima kerja, sampai akhirnya seminggu setelah wisuda baru dikasih kesempatan kerja. Sedih?ya sedih, yang lain dapet panggilan kerja terus sementara aku masih saja gagal. Tapi itu namanya proses.

Setelah sidang ini, kalian udah mikir mau ngapain?mau ngelamar kerja dimana?mau lanjut kuliah dimana?mau ngumpulin duit buat nikah?mau main main dulu?mau istirahat dulu?

Proses. Setiap orang punya caranya masing masing unuk berkembang. Ini aku ga mendikte kalian ya, aku mendikte diriku sendiri yang lagi lemah dan pupus harapan.

Jadi begini, sebulan lalu, setelah 2 bulan bekerja aku memutuskan untuk berhenti dan ga melanjutkan lagi. Karna ada satu dan lain hal yang menurut ku pada saat itu lebih baik. Sementara itu, sekarang aku dihadapkan pada kenyataan bahwa aku ragu dengan kemampuan diriku sendiri. Aku merasa ga bisa melalui ini. Merasa kacau pokoknya. Dan hal ini diperparah dengan menemukan banyak banyak waktu yang ku buang hanya untuk mencari semangatku kembali. Oh tidak. Sulit. Belum lagi otak bucinku yang semakin memperparah. Hhhhh tidak.

Aku cuma mau bilang sih.
Berhenti berusaha itu bukan jawaban dari "kenapa sampe sekarang belum bisa sidang?" "Kenapa belum juga diterima kerja?" "Kenapa yang lain bisa jalan jalan jauh?" Dan segala pertanyaan unfaedah lainnya yang sebenarnya hanya boleh dipikirkan jika kamu adalah tipikal manusia yang tidak berpengah dengan kehidupan orang lain. Juga doa. Tidak berdoa juga bukan jawabannya. Ya walaupun doa bukan suatu bentuk agar dikabulkan, tapi doa adalah suatu bentuk kepasrahan dan kesadaran bahwa kita adalah pribadi yang lemah.

Selebihnya?
Berusaha terus sambil berdoa.
Berhubungan dengan lingkungan yang positif, lingkungan yang membahagiakan, membangun dan dengan bagaimana pun bentuk mu mereka tetap akan disana.

Aku pun gitu.
Selama ini aku seolah lupa. Menutup semua pintu. Merasa cuma sendiri. Tapi satu per satu ku buka. Satu per satu aku tau bahwa ternyata ada banyak manusia di sekelilingku yang peduli. Hal ini semakin bikin sulit untuk pergi jauh dari kalian! Ketahuilah, aku ini kalo bisa mau setiap hari ketemu kalian. Denger keluh kesah dan cerita bahagia kalian. Aku ga tau orang lain gimana, tapi mendengarkan cerita orang lain benar benar menyenangkan menurutku.

Sampai sini, intinya adalah....tenang.
Pasti setelah ini giliranmu untuk bersinar terang.
Jangan berhenti.
Karena aku ada di sini!
Semangat!

Comments

Popular Posts