Jogging Track
Setelah menempuh hari hari berat tentang melepaskan dan
mengikhlaskan yang selalu menjadi inti dari hampir setiap tulisan, akhirnya
sampailah pada tulisan ini. Tulisan yang bahkan sama sekali tidak diprediksi
akan ditulis dalam kurun waktu secepat ini setelah pamit yang terakhir diucap
pada http://jurnalnyaika.blogspot.com/2019/01/pembelajaran-terakhir-sebelum-akhirnya.html
Jadi,
Halo!
Apa kabar?
Setelah pamit terakhirku, rasaya cukup memakan waktu......7 bulan. Waw. Bahkan aku juga baru menyadari ternyata sudah 7 bulan berlalu sejak terakhir kali aku menulis hal yang tabu selama kurang lebih 2016 2017 2018 (ternyata sudah 3 tahun). Berceloteh tentang dia yang entah kamu atau dia yang bukan lagi kamu.
Januari lalu, setelah memutuskan untuk menyerah dengan semua harapan yang seharusnya sudah lenyap sejak dulu, kehidupanku pun tidak lantas mudah. Tidak serta merta membuatku baik-baik aja. Beberapa kali masih sempat mengintip dari balik jendela untuk tau kabar yang bercerita di media. Tau bagaimana pekerjaannya, bagaimana moodnya, bagaimana akhirnya mencintai yang entah pada perempuan mana lagi.
Namun aku merasa semua lebih mudah dibanding sebelumnya. Merelakan dan mengikhlaskan tidak seburuk untuk tetap bertahan. Setidaknya untuk saat itu. Melihat bahagiamu dengan lainnya sudah cukup menjadi alasan perjalanan kaki ini, semakin jauh, dan semakin jauh, bahkan sangat jauh.
Cukup.
Setelah Januari berlalu, bulan-bulan selanjutnya menjadi sangat baik untuk kehidupanku. Terus berlari menjadi caraku untuk tidak hilang kendali. Bahkan saat yang dulu sangat diharap kembali menyapa pun rasanya aku masih tidak peduli. Beberapa yang baik juga datang hanya sekedar angin lalu. Aku rasa.
Sampai akhirnya kini, ada harap lagi yang dulu sempat diikhlaskan pergi. Kembali bertumbuh dan berkembang subur di bagian dalam dari hidup ini. Entah salah entah benar entah keliru, yang kutau beberapa bagian seolah tidak asing namun bagian lain seolah menjadi pagu. Beberapa hal telah bertransformasi menjadi lebih baik dan beberap lainnya menjadi semakin mudah untuk dilalu.
Lalu, untuk harapan yang kini sedang melaju. Mari mengayuh untuk tuju yang satu. Menghadapi kerikil kerikil yang menghalu, sampai karang besar yang seolah tak bisa dilalu. Sampai suatu hari, semua yang ragu menjadi benar-benar pagu.
Dan sebelum mengakhiri tulisan ini, terima kasih!
Setelah perjalanan panjang ini, terima kasih untuk pilihan yang sekarang digenggam.
Terima kasih telah memilih meski banyak hal lebih baik yang datang.
Aku rasa, aku tidak bisa menjanjiakan banyak hal, kecuali belajar.
Belajar mengerti, memahami, menyelami dan menyikapi lebih baik lagi tentang semua ini.
Semoga akan selalu saling menggenggam dan tidak saling mengecewakan.
Salam sayang dari aku,
di Taiwan.
p.s.
I miss u.
Comments
Post a Comment