Eps 01 - untitled
Malam yang lagi-lagi terasa panjang. Gemuruh prasangka menguap dalam kepala seolah matahari tidak akan datang tepat waktu. Kali ini aku kembali pada kenangan yang berlalu.
Hari itu aku ingat jelas alam sedang baik-baiknya. Selepas penat dan letih seharian beraktifitas, malam menjelang tidur adalah waktu yang paling ditunggu. Bercerita tentang hari yang dilalu dan sebuah mimpi-mimpi kecil yang sempat diharap dapat menjadi nyata.
"Nanti aku nyamperin kamu, gantian." Katanya di sela mimpi-mimpi kecil yang sekarang entah terbang ke arah mana. Serasa baru kemarin aku menyecap kembali indahnya berharap setelah sekian waktu patah tanpa lelah.
Aku seolah masuk dalam imajinasi yang tidak pernah ku sangka akan pupus dalam waktu yang singkat. Belum juga imajinasi itu mengepakkan sayapnya, mencari cara jalan mana yang lebih cepat untuk mewujudkannya, nyatanya sayapnya patah sebelum digerakkan.
***
Sedikit cerita pendek yang akan kubuat beberapa episode untuk mengenang yang masih sangat berarti.
Cerita tentang bagaimana imajinasi pupus karena arah yang terputus. Menyadari yang baik mungkin sedang dalam perjalanan, belajar mengikhlaskan melalui sebuah tulisan. Karena percayalah, yang di hati masih sulit dilalui dan hanya jemari yang sanggup menari.
Selamat datang kembali di episode mengikhlaskan jilid 2.
Hari itu aku ingat jelas alam sedang baik-baiknya. Selepas penat dan letih seharian beraktifitas, malam menjelang tidur adalah waktu yang paling ditunggu. Bercerita tentang hari yang dilalu dan sebuah mimpi-mimpi kecil yang sempat diharap dapat menjadi nyata.
"Nanti aku nyamperin kamu, gantian." Katanya di sela mimpi-mimpi kecil yang sekarang entah terbang ke arah mana. Serasa baru kemarin aku menyecap kembali indahnya berharap setelah sekian waktu patah tanpa lelah.
Aku seolah masuk dalam imajinasi yang tidak pernah ku sangka akan pupus dalam waktu yang singkat. Belum juga imajinasi itu mengepakkan sayapnya, mencari cara jalan mana yang lebih cepat untuk mewujudkannya, nyatanya sayapnya patah sebelum digerakkan.
***
Sedikit cerita pendek yang akan kubuat beberapa episode untuk mengenang yang masih sangat berarti.
Cerita tentang bagaimana imajinasi pupus karena arah yang terputus. Menyadari yang baik mungkin sedang dalam perjalanan, belajar mengikhlaskan melalui sebuah tulisan. Karena percayalah, yang di hati masih sulit dilalui dan hanya jemari yang sanggup menari.
Selamat datang kembali di episode mengikhlaskan jilid 2.
Comments
Post a Comment