Ep 01 - Sombrero
Episode 01 - Jakarta
Aku menopang dagu seraya menatapmu dari sisi ini. Sisi
tempat duduk yang paling aku suka, karena di sisi inilah aku bisa leluasa
memandangimu. Melihat bagaimana mulutmu mengunyah makanan ataupun pipi yang menggembung
karena terlalu penuh dengan kudapan.
“Kenapa?”, tanyamu.
“Gapapa, aku suka aja liatin kamu.”, jawabku sambil
tersenyum dan tetap menatapmu. Dalam hati bertanya sampai kapan kamu akan
mengijinkan aku untuk tetap berada di posisi ini, mencintaimu.
“Pelan-pelan dong, nanti keburu abis terus kita diusir sama
mbaknya.”, kataku menghalau tanganmu yang akan memasukan kembali makanan ke
dalam mulut itu.
Kamu pernah tau bahwasannya ada yang dinamakan bahasa
mencintai? Aku belum begitu mengerti, tapi bagiku makanan adalah bagaimana
caraku menunjukan rasa itu. Makanya jangan heran kalau kamu akan terus menerus
menghabiskan banyak waktu mengunjungi tempat makan atau menyicip banyak makanan
baru denganku. Aku akan dengan sabar melihatmu menghabiskan makananmu, jadi
tidak perlu terburu-buru.
Masih asik menganggumi caramu menghabiskan hidangan di atas
meja itu ketika kamu melontarkan pertanyaan yang membuatku tersenyum.
“Kamu ini udah ga mau?”
“Makan aja, aku udah.”
Aku akan terus menjawab dengan demikian. Kita jelas
membaginya dengan adil di awal, namun aku akan memakan bagianku lebih sedikit
untuk memberikannya padamu. Semata-mata supaya aku bisa selesai lebih dulu dan
memperhatikanmu lebih leluasa. Sesekali peluh mengalir dan aku akan dengan
senang hati menyekanya. “Duh, kamu ya!”, aku akan seolah menggerutu padahal hal
itu sangat menyenangkan untukku.
“Abis ini pulang?”
Pulang. Seolah-olah kita meyakini bahwa esok akan terjadi
hal yang sama. Kita akan kembali bertemu dan semua baik-baik saja.
“Aku mau ikut kamu aja, boleh?”, tanyaku.
“Na…….”, keluhmu.
“Iya, pulang.”.
Mengalungkan lenganku pada lenganmu, aku berusaha
memperlambat jalannya waktu. Menyandarkan kepala pada sisi lengan yang sama
kemudian berceloteh tentang hari-hari yang luar biasa.
Semoga esok masih ada cerita bahagia yang sama.
“Hati-hati, kabarin aku kalo udah sampe rumah ya!”, aku
menutup pintu mobil dan berjalan menepi memperhatikanmu pergi. Diam sejenak
untuk mengatur napas yang seketika sesak. Rasanya, rindu sudah kembali memuncak.
Padahal belum juga kamu pergi barang sejenak.
Where to Bet on Sports To Bet On Sports In Illinois
ReplyDeleteThe goyangfc.com best herzamanindir.com/ sports bet types sol.edu.kg and https://septcasino.com/review/merit-casino/ bonuses available in Illinois. The most common sports betting options available. Bet 토토사이트 $20, Win $150, Win $100 or